Pengertian Pariwisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Pariwisata adalah aktivitas bersantai atau aktivitas waktu luang.Berwisata dapat diidentikkan dengan “ berlibur di daerah lain “ yaitu melakukan perjalanan wisata, yang dewasa ini merupakan salah satu cirri masyarakat modern ( I Gede Pitana, 2005 ). Banyak orang melakukan wisata untuk memuaskan hasrat yang terpendam yaitu sebagai ganti kebosanan atas rutinitas yang dikerjakan. Pariwisata terjadi karena adanya pergerakan manusia yang terkait dengan ruang dan waktu yang bersifat sementara. Dari sisi wisatawan, pariwisata adlah aktivitas yang dilakukan pada tempat dan waktu yang tidak normal tetapi hanya bersifat sementara
Wisata Ziarah
Sedangkan yang dimaksud dengan wisata ziarah atau Tourism as a modern variety of a traditional pilgrimage adalah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam dari orang yang telah meninggal dunia baik yang dulu semasa hidupnya kita kenal maupun yang tidak kenal.
Pada saat berziarah ke kuburan sebaiknya anda mengikuti tata cara yang baik agar mendatangkan hikmah bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.
Ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau menyucikan diri. Orang yang melakukan perjalanan ini disebut peziarah.
Pariwisata dipandang berasosiasi dengan ziarah keagaman yang biasa dilakukan masyarakat tradisional atau merupakan bentuk lain dari sacred journey. Pendekatan ini menganalisis makna structural yang lebih dalam dari perjalanan wisata. Mac Cannell mempertegas bahwa atraksi wisata yang dinikmati wisatawan sekarang adalah persamaan dari symbol keagamaan – keagamaan pada masyarakat primitive.
Berbagai macam alasan orang melakukan wisata ziarah ini, antara lain adalah ingin mendekatkan diri kepada sang Pencipta, namun di sisi lain ada pula orang yang melakukan wisata ziarah karena ingin lebih mengetahui tentang seluk beluk tentang sesautu mengenai kepercayaan yang dianut. Salah satu contoh wisata ziarah bagi umat Nasrani adalah dengan ziarah ke Betlehem. Betlehem adalah tempat dimana orang Nasrani meyakini tempat Yesus dilahirkan. Dengan mengadakan wisata ke Betlehem ini, bagi orang nasrani tentunya, dapat mebuat wisatwan tersebut lebih memahami arti pengorbanan Yesus di kayu salib. Dengan demikian akan semakin memupuk rasa kepercayaan terhadap agama yang diyakininya.
Bagi umat Hindu, mereka dapat melakukan wisata ziarah ke candi Prambanan untuk wisata dalam negri. Candi Prambanan merupakan salah satu Candi yang merupakan tempat keramat bagi umat Hindu. Ritual keagaamaan sering dilakukan di tempat ini. Salah satu kegiatan yang dilakuakn di Candi Prambanan ini adalah diadakannya Sendratari Ramayana pada saat bulan purnama di waktu tertentu. Dengan diadakan kegiatan ini, umat Hindu di Indonesia menjadi mempunyai suatu wadah untuk berkumpul bersama dengan umat Hidu dari wilayah – wilayah lain. Di sisi lain dengan adanya kegiatan Sendratari ini semakin dapat merekatkan hubungan dengan Sang Hyang Widhi.
Namun ada pula seseorang melakukan ziarah dikarenakan ingin mencari ketenangan batin atau mencari wangsit dari orang – orng yang telah meninggal. Orang – orang ini percaya jika memohon doa pada orang yang telah meninggal, permintaan mereka dapat dikabulkan. Bagi para pemain judi mereka meminta wangsit agar nomor judi atau togel mereka tembus. Jadi wisata ziarah tidak selalu berhubungan dengan nilai keagamaan saja, namun juga berpengaruh pada nilai budaya dan ketenangan jiwa seseorang.
Objek wisata ziarah yang merupakan tempat bersejarah memiliki sejarah lokal dan nilai-nilai sejarah atau makna sejarah yang penting dan menarik untuk disampaikan kepada wisatawan sebagai salah satu bentuk pembelajaran sejarah. Dengan pembelajaran sejarah itu, wisatawan akan lebih mengapresiasi objek-objek wisata yang dikunjunginya.
Wisata ziarah ini mempunyai beberapa keuntungan bagi pihak – pihak yang terkait di dalamnya.. Bagi suatu negara yang dituju dengan adanya wisata ini dapat menambah devisa bagi negara tersebut. Dengan adanya suatu devisa negara, maka suatu negara dapat menjadi lebih makmur. Sedangkan bagi tempat wisata local, dengan adanya perjalanan wisata ziarah ini menyebabkan Pendapatan Asli Daerah dapat lebih meningkat. Kota wisata ziarah apabila dikelola dengan segala kesungguhan dan profesional akan mendatangkan kesejahteraan dari segi ekonomi dan kebanggaan serta harga diri bagi warga masyarakatnya dari segi sosial budaya. Beberapa kota wisata ziarah di dunia telah berkembang menjadi kota yang indah, bernuansa religius, dan nyaman. Kota-kota tersebut membawa kemakmuran dan kesejahteraan tidak hanya bagi penduduk setempat, bahkan menjadi andalan ekonomi dan budaya bagi negara.
Bagi warga di sekitar tempat wisata tersebut, dapat mencari keuntungan dengan cara berdagang souvenir khas daerah tersebut, ataupun dapat berjualan makanan ataupun minuman. Wisatawan akan tertarik untuk membeli segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu tempat wisata. Asalkan warga sekitar dapat lebih kretif serta berinovatif dengan souvenir yang dibuat, niscaya dapat menghasilkan keuntungan yang memuaskan. Wisatawan pun tidak akan rugi untuk mebeli suatu produk yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut.
Kesimpulan
Pariwisata adalah aktivitas bersantai atau aktivitas waktu luang. Berwisata dapat diidentikkan dengan “ berlibur di daerah lain “ yaitu melakukan perjalanan wisata, yang dewasa ini merupakan salah satu cirri masyarakat modern. Banyak orang melakukan wisata untuk memuaskan hasrat yang terpendam yaitu sebagai ganti kebosanan atas rutinitas yang dikerjakan. Pariwisata terjadi karena adanya pergerakan manusia yang terkait dengan ruang dan waktu yang bersifat sementara.
Sedangkan yang dimaksud dengan wisata ziarah adalah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam dari orang yang telah meninggal dunia baik yang dulu semasa hidupnya kita kenal maupun yang tidak kenal. Pada saat berziarah ke kuburan sebaiknya mengikuti tata cara yang baik agar mendatangkan hikmah bagi yang berziarah maupun yang diziarahi. Salah satu contoh wisata ziarah bagi umat Nasrani adalah dengan ziarah ke Betlehem. Bagi umat Hindu, mereka dapat melakukan wisata ziarah ke candi Prambanan. Bagi umat Muslim dapat melakukan wisata ziarah ke Mekkah. Serta bagi umat yang lain pasti mempunyai tempat wisata ziarah nya masing – masing. Di lain pihak dengan melakukan wisata ziarah dapat menimbulkan ketenangan batin bagi wisatawan itu. Bagi sebagian orang ziarah dilakukan untuk memperoleh wangsit dari orang – orang yang telah meninggal tersebut.
Beberapa keuntungan bagi pihak – pihak yang terkait di dalamnya.. Bagi suatu negara yang dituju dengan adanya wisata ini dapat menambah devisa bagi negara tersebut. Sedangkan bagi tempat wisata local, dengan adanya perjalanan wisata ziarah ini menyebabkan Pendapatan Asli Daerah dapat lebih meningkat dan mendatangkan kesejahteraan dari segi ekonomi dan kebanggaan serta harga diri bagi warga masyarakatnya dari segi sosial budaya. Bagi warga di sekitar tempat wisata tersebut, dapat mencari keuntungan dengan cara berdagang souvenir khas daerah tersebut, ataupun dapat berjualan makanan ataupun minuman.
DAFTAR PUSTAKA
Demartoto, Argyo dkk. 2009. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Pitana, I Gede dan Putu G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata . Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Soekadijo, R.G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://sedotwccihuy.blogdetik.com/tag/wisata-ziarah/
www.wisataparlemen.com/front/index2.php?option=com
http://id.wikipedia.org/wiki/Ziarah
http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/08/03/wisata-ziarah-penggalian-sejarah-lokal-dan-penyusunan-buku-panduan-wisata-kabupaten-kudus/
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.iiwas.org/conferences/momm2006/images/Sendratari-Ramayana.jpg&imgrefurl=http://www.iiwas.org/conferences/momm2006/tours.htm&usg=__yiiiBjoJ_gHIuT4eGKrAi8MXBRU=&h=319&w=425&sz=110&hl=id&start=10&tbnid=c-oSc6D-HYvd7M:&tbnh=95&tbnw=126&prev=/images%3Fq%3Dprambanan%2Bsendratari%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG
http://asadalthought.files.wordpress.com/2009/08/mecca-mosque.jpg
http://images.google.co.id/images?gbv=2&hl=id&sa=1&q=BETLEHEM+TEMPAT+LAHIR+YESUS&btnG=Telusuri&aq=f&oq=&start=0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, kami menerima saran,tanggapan dan kritik, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam